Senin, Juni 24, 2013

Cara memunculkan Task Pane yang hilang

Hello, SolidWorks-Mania! :D

Pastinya udah tau dong apa itu 'Task Pane'?
Yaph, kita butuh kotak di sebelah kanan 'graphic area' ini untuk memperoleh Design Library, Toolbox, sampai File Explorer.

Pernah mengalami tiba-tiba task-pane hilang? mungkin ketutup atau gak sadar di-exit?
Tenang, cara memunculkannya lagi sangat gampang.

Check this-out!


Cukup klik kanan di 'command manager', lalu aktifkan Task-Pane.



Tadaaa...Task-Pane sudah muncul lagi. :D

 

Hanya semudah itu.. Gampang kan? :D
Demikian tips & trick  kali ini. Selamat mencoba.
Let's go design with SolidWorks

-GP-

Kamis, Juni 20, 2013

Arc Length in SolidWorks

Hello, SolidWorks-Mania. :)


Kali ini saya mau share cara mendapatkan panjang selimut dari sebuah 'busur' atau lengkungan lingkaran. Mungkina ada sebagian yang sudah tau, tapi ternyata masih banyak yang belum tau atau mungkin lupa. :D

Caranya simple.

1. Klik di salah 1 titik Arc / Busur.
2. Klik di titik Arc / Busur yang satunya lagi
3. Klik di Arc / Busur

Dan..Tadaaaaa...Panjang selimut Busur tersebut langsung dapat diketahui! :)

Hanya semudah itu.. Gampang kan? :D
Demikian tips & trick  kali ini. Selamat mencoba.
Let's go design with SolidWorks

-GP-

Senin, Maret 18, 2013

Menganalisa Tinggi Air Sesuai dengan Volume yang di-Tentukan.


Salam SolidWorks Mania.

Kita baru saja solve kasus dari Customer kita, yaitu salah satu perusahaan Packaging yang terbesar di Indonesia... :D

Botol Air Minum
Permasalahannya adalah mereka menginginkan agar volume Botol selalu presisi dan tetap memiliki ruang Hampa. Mengapa harus ada ruang hampa..? Karena apabila terjadi perubahan Suhu, Benda cair lebih mudah memuai dan menyusut bila dibandingkan dengan benda padat. Sehingga ruang hampa ini berfungsi untuk mengantisipasi apabila terjadi pemuaian yang bisa menyebabkan tutup botol terlepas atau botol tersebut pecah.
Botol air minum Evans
Misalkan, anda di bagian RnD  ingin mengisi Botol yang sudah di- desainkan sebesar 590 cc. Permasalahannya, apakah volume air dalam botol masih menyisakan ruang hampa..? Jika ya, Berapa ketinggian air di ukur dari permukaan paling bawah dengan volume sebesar 590cc..?
 
Baik, kita langsung turun ke Lapangan..

 
Section View untuk "Membelah Botol".


Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah yaitu menggambar isi/air yang ada di dalam botol. Bisa kita gunakan fitur Offset Surface. Dengan kita meng-offset sebesar 0mm, itu sama saja "mengconvert/mengcopy" surfacenya sama persis. Tentunya, anda akan kesulitan ketika akan memilih permukaan bagian dalam. Anda tidak perlu repot2 "mengintip" bagian dalam botol.. [:D] Cukup gunakan fitur Section View..


Memilih surface dengan Select Tangency.
Lalu, setelah kita "membelah" botol, kita bisa dengan mudah memilih surface bagian dalam Botol. Ada sekitar 159 face yang harus dipilih. Tentu saja SolidWorks sudah memiliki fitur agar anda tidak perlu lagi capek2 memilihnya satu-per-satu facenya... Bisa anda gunakan fitur Select Tangency..


Memberi Rasa (warna) pada cairan.
 
Mengubah surface menjadi Solid Bodies dengan Knit Surfaces
Memberi nama Body "Volume Air".

Menutup Surface dengan fitur Filled Surface.
Lalu, berikan  warna pada hasil Offset Surface tadi.. Agar bisa terlihat sebagai cairan. Setelah warnanya kelihatan berbeda, anda bisa "menutup" permukaan atas surface tadi dengan fitur Filled Surface. Dengan tertutupnya permukaan surface, sekarang kita bisa meng-conversikan kontur surface tadi menjadi Solid. Adalah dengan fitur Knit Surface.. Tidak lupa kita men-check "Try to Form Solid dan Merge Entities". Perhatikan di folder Solid Bodies sekarang sudah ada body baru yang bernama Surface-Knit. Anda bisa merubah namanya menjadi Volume Air.


Entiti paling bawah.
Entiti paling atas
Sketch Extrude Cut untuk mengurangi voluime botol.

Sekarang, saatnya mengurangi volume bagian dalam. Adalah dengan fitur Extrude-Cut. Sewaktu kita menggambar sketchnya, ada tuntutan "ketinggian air di ukur dari permukaan paling bawah". Berarti kita jadikan permukaan bawah sebagai referensi. Dan permukaan atas yang menunjukan volume paling penuh juga kita jadikan sebagai referensi. Untuk mengubahnya, kita bisa menggunakan fitur yang sangat powerfull, yaitu Convert Entities. Silahkan convert garis yang paling atas dan paling bawah dari botol menjadi garis sketch.. Lalu, jadikan kedua garis tersebut "For Construction".
Show Feature Dimension dan parameter-parameternya.

Lalu gambarkan sketch untuk pemotong isi seperti di atas. Perhatikan keterangan2 pada ukuran.

Parameter Extrude Cut untuk mengurangi Volume.
Lalu, anda bisa gunakan fitur Extrude-Cut. Kedua arahnya silahkan anda jadikan "Through All". Lalu feature scopenya pilih Selected Bodies - Volume Air.
Memilih parameter yang akan di-analisa.
Menambah Sensor Volume.
Sekarang kita akan mulai menganalisa. Show Feature Dimension agar semua parameter dimensinya muncul. Lalu buat Design Study baru. Uncheck Optimization, pilih parameter "Ketinggian cairan yang di-analisa". Nah, disinilah fungsi kita mengukur ketinggian cairan paling penuh. Anda bisa memperkirakannya sedekat mungkin. Ganti Unitsnya menjadi CGS Setting awal min: 18cm, max: 20cm, Step 0.1cm (Perkiraan awal). Lalu pada Constrain add Sensor Volume. Pilih body Volume Air.  Set Is Between 590cm^3. Lalu klik Run. Muncul 21 scenario yang diberikan oleh SolidWorks, perhatikan, yang Volumenya paling mendekati 590cm^3 adalah pada saat ketinggian air mencapai 18.9 cm.


Setting parameter untuk menganalisa.
Jadi solusi dari permasalahannya adalah : Dengan Volume sebesar 590 cc, masih tersisa ruang hampa di dalam Botol dan ketinggian dari permukaan paling bawah adalah sebesar 18.9 cm.
Masalah terselesaikan.. :D

 

Sekian dari saya dan,
Let's Go Design..... :D
Salam..

Evans Buble

Senin, Februari 11, 2013


Penggunaan Fitur Split Line untuk Membagi Area Beban.

Untuk men-Simulasikan pembagian beban yang diterima oleh suatu Part(Shaft misalnya), sering kali hanya bagian2 tertentu saja yang mengalami pembebanan. Jika kita tidak gunakan fitur Split Line, pasti kita tidak akan mendapat area gaya yang kita perlukan.

Misalkan, ada kasus seperti ini:

Apakah Shaft Front Hub untuk sepeda ini sudah kuat..? Sudahkah F.O.S(Factor of Safety)nya melebihi yang diperlukan yaitu 1,2..?
Material Shaft : 6061 Alloy;
Beban Rider 5kg.
gambar Front Hub

Kita ingin menghitung gaya yang diterima oleh Shaft pada Hub Sepeda. Akan tetapi pada saat memilih fix geometry kita tidak bisa memberikan daerah yang fix secara spesifik.

Fix Geometri tidak bisa dipilih secara spesifik. Padahal daerah yang Fix adalah berada di bagian Plat Fork.

Oleh karena itu, kita bisa gunakan fitur Split Line. Anda bisa membuat sketch di editing part pada assembly sesuai dengan pembagian arah beban yang diterima oleh Shaft Hub. Bisa buat collinear garis dengan ujung baut seperti ini. Sesuai dengan distribusi gaya yang terjadi.
Pembuatan Sketch in-context.


Setelah itu, kita bisa gunakan fitur Split Line. Pada pilihan:
  • Sketch = Seketch yang akan kita proyeksikan, dalam hal ini adalah sketch yang tadi kita buat.
  • Face to Split = Permukaan(Face) yang akan kita proyeksikan, dalam hal ini adalah permukaan luar Shaft. 


Pemilihan bagian-bagian Split Line.

Untuk pilihan single direction tidak perlu kita check. Karena Sketch kita berada di tengah2 Shaft Hub. Sedangkan untuk pilihan Reverse Direction otomatis Off  karena alasan yang  sama. Klik OK.

Lalu masuk ke sesi analisa(Simulation):

1. Fix Geometry.

2. Arah Gaya yang diterima Shaft Hub.
4. Deformasi yang dialami Shaft.
5.  Define Design Factor of Safety Plot.
6. Factor of Safety sudah cocok, yaitu 1,4.

  1. Kita Open Part Shaft Hub tersebut, Masuk ke Simulation Toolbar, Pilih Static Study. Tentukan fix Geometri Shaft Hub(Klik kanan pada Fixture Icon Feature Manager). Dalam hal ini adalah permukaan yang ditahan oleh Plat Fork.
  2. Lalu bisa tentukan arah gaya yang diterima oleh Shaft Hub.Misalkan beban tangan si pengendara sepeda sebesar 5 kg. Apabila dikonversi menjadi gaya adalah 50 N. Bisa klik kanan pada bagian External Loads=> Force. Kotak Face, edges, Refeernce Point  to Force kita berikan permukaan yang menerima beban. Lalu, chek pilihan Selected Direction, berikan Planar face yang tegak lurus terhadap arah gaya. Dalam Hal ini adalah Top Plane. Berikan gaya sebesar 50 N k eke arah Z. Klik OK.
  3. Lalu klik icon Run atau Klik kanan pada Mesh(Feature Manager Design Tree) => Mesh and Run.
  4. Lalu akan terlihat deformasi yang dialami shaft tersebut.
  5. Kita cek Factor of Safetynya dengan Klik Kanan pada Result => Define Factor of Safety Plot, lalu pilih OK(karena sudah All Bodies).
  6. Lalu, sekarang ditunjukkan FOS sudah 1, 4. Berarti Shaft Sudah aman karena yang dibutuhkan FOSnya adalah 1,2.
Demikianlah salah satu keunggulan fitur Split Line. Sangat powerfull bukan…?

Posted by Evans Buble..