Hole Alignment, merupakan feature base. Feature untuk mengecek kesejajaran sumbu lubang (hole alignment). Kesejajaran yang di cek antara lain hole wizard, simple hole, cylindrical cut feature.
Berikut ini langkah-langkahnya :
1. Assemblingkan part warna merah (a) ke tempat b
2. Untuk merangkaikan part gunakan mate concentric, sehingga akan tampak seperti gambar dibawah.
dilihat tampak atas
3. Pada toolbar Evaluate pilih Hole Aligment
5. Pada Properties dialogbox Hole Aligment, pilih kedua part seperti pada tanda panah.
masukan hole center deviation 1 mm.
6. Klik Calculate, Maka akan muncul nilai penyimpangannya apabila terdapat penyimpangan ketidak sejajaran dari sumbu kedua hole tersebut dibawah nilai toleransi yang sudah kita tentukan (hole center deviation)
Part dapat di download disini, Selamat mencoba, dan sampai ketemu pada tutorial selanjutnya.
Kamis, Mei 28, 2009
Rabu, Mei 27, 2009
Video Panduan Persiapan Sertifikasi SolidWorks Internasional
Berikut ini video panduan untuk sertifikasi solidworks internasional (CSWA-Certified SolidWorks Associate).
Silahkan klik disini,
Semoga bermanfaat... Salam,-
Novly,-
Silahkan klik disini,
Semoga bermanfaat... Salam,-
Novly,-
Selasa, Mei 26, 2009
Mau download Part standard yang gratis
Q. Bagaimana cara saya mendapatkan part standard yang tidak ada di toolbox?
A. Gunakan 3D content central, anda tinggal download dari website supplier anda
Silahkan anda klik disini.
Selamat mencoba,
A. Gunakan 3D content central, anda tinggal download dari website supplier anda
Silahkan anda klik disini.
Selamat mencoba,
Curve Pattern
Dalam kesempatan ini kita akan membahas teknik membuat lubang baut dan meggandakannya dengan mengikuti alur suatu bentukan yang berupa kurva. Untuk menggandakan bentukan yang mengikuti alur suatu kurva kita akan menggunakan feature curve driven pattern.
1. Buat Model seperti dibawah ini.
2. Pilih face, kemudian insert sketch
3. Klik Offset entities, dan offset entities ke bagian dalam
4. Untuk menyatukan entities yang berbentuk kurva, gunakan fit spline. Pilih semua entities.
4. exit sketch
5. Pilih face untuk penempatan hole, kemudian klik hole wizards.
pada tab position, untuk menempatkan hole gunakan relation coincident antara center hole dengan kurva, lalu sejajarkan center hole dengan center hole lubang yang besar.
6. Klik curve driven pattern. Masukan parameter-parameter seperti dibawah.
7. Lalu OK...
Selamat Mencoba,
1. Buat Model seperti dibawah ini.
2. Pilih face, kemudian insert sketch
3. Klik Offset entities, dan offset entities ke bagian dalam
4. Untuk menyatukan entities yang berbentuk kurva, gunakan fit spline. Pilih semua entities.
4. exit sketch
5. Pilih face untuk penempatan hole, kemudian klik hole wizards.
pada tab position, untuk menempatkan hole gunakan relation coincident antara center hole dengan kurva, lalu sejajarkan center hole dengan center hole lubang yang besar.
6. Klik curve driven pattern. Masukan parameter-parameter seperti dibawah.
7. Lalu OK...
Selamat Mencoba,
Rabu, Mei 20, 2009
3D Sketching
Dalam kesempatan ini kita akan bersama-sama mempelajari bagaimana cara bekerja dengan 3D Sketching. Berikut ini step by step nya;
1. Buka File - New - Part
2. Pada toolbar Sketch Pilih 3D Sketch, atau klik Insert - 3D Sketch
pada feature manager design tree akan muncul tanda 3D sketch,
4. klik line lalu buat garis searah sumbu x,
kemudian kita akan merubah arah garis kita searah dengan sumbu z
4. Untuk merubah arah klik tombol TAB
Buatlah garis selanjutnya, seperti gambar dibawah ini.
Untuk merubah orientasi hanya dengan menekan tombol TAB
5. Buat Relasi Coincident pada point dan garis seperti tanda panah
6. Berikan fillet, Radius 20 pada masing-masing pertemuan garis
7. Exit Sketch
8. Pada plane Right, Insert Sketch
9. Buat Circle dengan diameter 17, center point nya berada di ujung garis.
10. Exit Sketch
11. Gunakan Feature Sweep, pilih circle untuk profil dan line untuk path nya.
Demikian tutorial singkat mengenai pembuatan 3D sketch, ada beberapa teknik lainnya yang akan kita bahas pada postingan selanjutnya. Apabila ada pertanyaan bisa dikirimkan lewat email novly.abdurohman@yahoo.co.id
Terimakasih,
Pengenalan Piping Design
Piping Design, ada pada SolidWorks Routing yang merupakan produk dari SolidWorks Premium. Untuk bekerja pada Piping Design kita harus meng-add in dahulu SolidWorks Routing.
Pada Piping design, prinsipnya kita hanya menentukan jalur-jalur atau path dari pipa yang sudah kita tentukan terlebih dahulu jenis dan tipenya, kita menentukan start point dan end point-nya.
Untuk jenis dan dimensi pipa, elbow dan sebagainya sudah tersedia pada design library. Piping design bekerja pada 3D Sketch. Berikut ini contoh video dari Piping design SolidWorks 2008.
Pada Piping design, prinsipnya kita hanya menentukan jalur-jalur atau path dari pipa yang sudah kita tentukan terlebih dahulu jenis dan tipenya, kita menentukan start point dan end point-nya.
Untuk jenis dan dimensi pipa, elbow dan sebagainya sudah tersedia pada design library. Piping design bekerja pada 3D Sketch. Berikut ini contoh video dari Piping design SolidWorks 2008.
Senin, Mei 18, 2009
Minggu, Mei 10, 2009
Software gratis untuk konversi file AutoCAD
Anda menggunakan AutoCAD?
Anda menggunakan AutoCAD versi lama? Tidak dapat membuka file AutoCAD versi terbaru dari customer anda?
Mengeluarkan uang untuk up-grade AutoCAD versi terbaru?
Dapatkan software gratis untuk konversi file AutoCAD, klik disini untuk download.
Anda menggunakan AutoCAD versi lama? Tidak dapat membuka file AutoCAD versi terbaru dari customer anda?
Mengeluarkan uang untuk up-grade AutoCAD versi terbaru?
Dapatkan software gratis untuk konversi file AutoCAD, klik disini untuk download.
Kamis, Mei 07, 2009
Selasa, Mei 05, 2009
Tanya Hardware Requirement
Q. Solidworks 2009, apakah bisa running di vista? Spesifikasi h/d yang harus dipakai? Kalau pengen tampilan benda sesuai dengan aslinya apakah ada VGA khusus?
A. - Solidworks dapat running di vista 32bit atupun 64 bit
- solidworks 2009 minimum ram 1Gb,
- untuk tampilan grafis yang bagus (real view) gunakan vga yang tersertifikasi oleh solidworks baik itu merk ati atau nvidia, untuk detail vga klik saja disini.
hanya sharing saja, saya menggunakan intel core 2 quad,ram 4 Gb, quadro fx570, winxp 64 bit
A. - Solidworks dapat running di vista 32bit atupun 64 bit
- solidworks 2009 minimum ram 1Gb,
- untuk tampilan grafis yang bagus (real view) gunakan vga yang tersertifikasi oleh solidworks baik itu merk ati atau nvidia, untuk detail vga klik saja disini.
hanya sharing saja, saya menggunakan intel core 2 quad,ram 4 Gb, quadro fx570, winxp 64 bit
Minggu, Mei 03, 2009
Metoda design Top Down Asembly
Di dalam solidworks kita dapat membuat suatu rancangan dengan metoda bottom up, top down atau kombinasi dari kedua metoda ini.
Metoda bottom up adalah metoda tradisional dengan cara membuat part terlebih dahulu kemudian masukan ke dalam asembly, dirangkaikan/ atau di posisikan dengan menggunakan mate. Untuk mengedit part kita harus melakukannya secara individual. Metoda ini biasanya digunakan untuk mengasembly part-part ataupun komponent standard misalnya bearing, pully dan sebagainya.
Dengan metoda Top Down bentuk part, dimensi part dan lokasi part dapat dirancang di menu asembly.
Dalam kesempatan ini akan kita bahas mengenai tutorial singkat metoda top down.
1. Buka file Machine_Vies file asembly yang berisi part base
* Catatan, Sebelumnya harus kita pastikan mengenai template yang akan kita gunakan. Kita dapat mengeceknya melalui Tools-Options-System Options-Default Template
2. Kita akan membuat part/ komponen baru pada menu asembly.
Klik Insert-Component-New Part
3. Lalu pilih face yang akan menjadi basik reference dari part yang akan kita buat.
3. Pilih face yang tadi dipilih lalu klik convert entities, kemudian gunakan tools modifikasi, dan buat sketch seperti gambar dibawah.
4. Pada toolbar feature, pilih extrude boss dan beri ketebalan 5 mm.
5. Keluar dari menu edit component dengan cara klik toolbar edit assembly.
Tampak modelnya menjadi seperti gambar dibawah ini.
6. Kita dapat memberikan nama part yang baru dengan cara klik kanan pada part tersebut lalu Rename Part, dengan nama plate.
7. Lalu save part tersebut dalam external file, untuk lokasi file nya bisa kita samakan dengan assembly, dengan cara memilih same as assembly atau specify path untuk menempatkan pada lokasi file tertentu.
File part yang sudah kita buat mempunyai refrence terhadap part base, karena sketch yang kita buat mempunyai relation on edge, yang mana sketch tersebut dibuat dengan meng-convert edge dari part base. Sehingga apabila part base di ubah part plate pun akan berubah. Sketch plate tersebut disebut dengan sketch yang memiliki external reference. Tanda atau simbol untuk external reference yaitu " -> "
* Ini merupakan tutorial singkat mengenai top down, untuk detailnya dapat dikirim pertanyaan lewat email : novly.abdurohman@yahoo.co.id
Metoda bottom up adalah metoda tradisional dengan cara membuat part terlebih dahulu kemudian masukan ke dalam asembly, dirangkaikan/ atau di posisikan dengan menggunakan mate. Untuk mengedit part kita harus melakukannya secara individual. Metoda ini biasanya digunakan untuk mengasembly part-part ataupun komponent standard misalnya bearing, pully dan sebagainya.
Dengan metoda Top Down bentuk part, dimensi part dan lokasi part dapat dirancang di menu asembly.
Dalam kesempatan ini akan kita bahas mengenai tutorial singkat metoda top down.
1. Buka file Machine_Vies file asembly yang berisi part base
* Catatan, Sebelumnya harus kita pastikan mengenai template yang akan kita gunakan. Kita dapat mengeceknya melalui Tools-Options-System Options-Default Template
2. Kita akan membuat part/ komponen baru pada menu asembly.
Klik Insert-Component-New Part
3. Lalu pilih face yang akan menjadi basik reference dari part yang akan kita buat.
3. Pilih face yang tadi dipilih lalu klik convert entities, kemudian gunakan tools modifikasi, dan buat sketch seperti gambar dibawah.
4. Pada toolbar feature, pilih extrude boss dan beri ketebalan 5 mm.
5. Keluar dari menu edit component dengan cara klik toolbar edit assembly.
Tampak modelnya menjadi seperti gambar dibawah ini.
6. Kita dapat memberikan nama part yang baru dengan cara klik kanan pada part tersebut lalu Rename Part, dengan nama plate.
7. Lalu save part tersebut dalam external file, untuk lokasi file nya bisa kita samakan dengan assembly, dengan cara memilih same as assembly atau specify path untuk menempatkan pada lokasi file tertentu.
File part yang sudah kita buat mempunyai refrence terhadap part base, karena sketch yang kita buat mempunyai relation on edge, yang mana sketch tersebut dibuat dengan meng-convert edge dari part base. Sehingga apabila part base di ubah part plate pun akan berubah. Sketch plate tersebut disebut dengan sketch yang memiliki external reference. Tanda atau simbol untuk external reference yaitu " -> "
* Ini merupakan tutorial singkat mengenai top down, untuk detailnya dapat dikirim pertanyaan lewat email : novly.abdurohman@yahoo.co.id
Langganan:
Postingan (Atom)